Tiga Siswa MAN Bengkayang Ikuti Leadership Basic Training

Sanggau Ledo_Bengkayang. Sabtu (23 Desember 2023) – Tiga siswa dari MAN Bengkayang telah mengambil langkah proaktif dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka dengan mengikuti Leadership Basic Training. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Kalimantan Barat sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan potensi kepemimpinan di kalangan siswa.

Kegiatan ini dilaksanakan selama tujuh hari, di MAN 2 Pontianak dan diikuti oleh siswa madrasah se-Kalimantan Barat. Dalam pelatihan tersebut, ketiga siswa, yakni Lukman (XII MIPA), Fera Yuliawati (XII IPS), dan Dita Azzahra Firmansyah (XI MIPA) diberikan pelajaran intensif mengenai aspek-aspek kunci kepemimpinan, termasuk komunikasi efektif, pengambilan keputusan, dan manajemen konflik. Mereka juga terlibat dalam simulasi situasi kehidupan nyata yang dirancang untuk menguji dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan mereka.

Kepala MAN Bengkayang, Rif’ah, menyampaikan bahwa partisipasi ketiga siswa ini adalah suatu prestasi yang membanggakan bagi madrasah. “Kami sangat bangga melihat siswa-siswa kami aktif mencari kesempatan untuk mengasah keterampilan kepemimpinan mereka. Ini tidak hanya akan membantu mereka dalam pengembangan pribadi, tetapi juga menjadi aset berharga dalam mempersiapkan generasi masa depan yang memiliki kepemimpinan yang kuat,” ujar Rif’ah.

Lukman, salah satu peserta pelatihan, menyampaikan pengalaman positifnya. “Leadership Basic Training membuka wawasan saya tentang arti sebenarnya menjadi pemimpin yang efektif. Kami diajarkan untuk berkolaborasi, mengambil keputusan yang tepat, dan mengatasi hambatan dengan keberanian,” ungkapnya.

Fera Yuliawati menambahkan, “Pelatihan ini juga mengajarkan kami pentingnya mendengarkan dan memahami perspektif anggota tim. Saya yakin keterampilan yang kami peroleh akan bermanfaat dalam perjalanan pendidikan dan kehidupan sehari-hari kami.”

Dita Azzahra Firmansyah menyoroti pentingnya memimpin dengan integritas. “Saya belajar bahwa integritas adalah pondasi utama seorang pemimpin yang dapat diandalkan. Kita harus menjadi teladan bagi orang lain dan memegang teguh nilai-nilai etika,” ujarnya.

Pihak madrasah berencana untuk terus mendukung dan mendorong partisipasi siswa dalam kegiatan-kegiatan yang dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang sebagai pemimpin yang bertanggung jawab. Semoga pengalaman ini memberikan inspirasi kepada siswa lainnya untuk mengambil langkah serupa dalam mengeksplorasi potensi kepemimpinan mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *