IHT 2023 Mengupas Filosofi Kurikulum Merdeka – Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

Sanggau Ledo_Bengkayang. Pendidikan di Indonesia terus mengalami transformasi yang signifikan dengan diberlakukannya Kurikulum Merdeka. Sebagai langkah konkret untuk memahami dan menerapkan filosofi di balik kurikulum ini, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bengkayang menyelenggarakan In House Training (IHT) yang berfokus pada “Filosofi Kurikulum Merdeka – Pembelajaran Berdiferensiasi”. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (2/8/2023) dan dihadiri oleh seluruh tenaga pendidik dari MAN Bengkayang.

IHT 2023 bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang filosofi yang melandasi Kurikulum Merdeka dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dapat diimplementasikan secara efektif. Kurikulum Merdeka menitikberatkan pada pengembangan potensi unik setiap siswa dan memberikan kebebasan kepada madrasah dalam merancang pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan individual.

Muslimin, selaku tutor IKM, dalam materinya menyampaikan bahwa penting memahami filosofi Kurikulum Merdeka agar dapat diterapkan secara optimal. “Filosofi Kurikulum Merdeka menegaskan bahwa setiap peserta didik memiliki potensi dan keunikan yang berbeda. Oleh karena itu, pendidikan harus bersifat inklusif, mendukung, dan menghargai perbedaan, serta memberikan kesempatan setiap siswa untuk berkembang sesuai dengan potensinya,” ujarnya.

Filosofi Kurikulum Merdeka mengajarkan para pendidik untuk melihat setiap siswa sebagai individu yang memiliki gaya belajar, minat, dan kemampuan yang berbeda-beda. Melalui pendekatan pembelajaran berdiferensiasi, para guru akan mampu menyesuaikan metode dan materi pembelajaran sehingga dapat memenuhi kebutuhan unik masing-masing siswa.

Selama IHT, peserta mendapatkan materi dan diskusi tentang berbagai strategi pembelajaran berdiferensiasi yang efektif, termasuk penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran, pemberian tugas-tugas yang bervariasi, dan pembentukan kelompok belajar berdasarkan gaya belajar. Selain itu, diskusi juga membahas tentang bagaimana melibatkan siswa dalam proses pengambilan keputusan terkait pembelajaran mereka sendiri.

Menurut Muslimin, “Pembelajaran berdiferensiasi adalah tentang menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan ramah bagi semua siswa. Ini akan memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan ritme mereka sendiri dan mengeksplorasi minat serta bakat yang dimilikinya”.

Plh. Kepala MAN Bengkayang, Sunirman, berharap IHT 2023 di MAN Bengkayang menjadi momen penting bagi para pendidik untuk merangkul perubahan positif dalam pendekatan pembelajaran. Dengan semangat kebersamaan, para guru dapat berkomitmen untuk menerapkan filosofi Kurikulum Merdeka dan mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi dalam setiap kegiatan di kelas. Diharapkan pula hasil dari IHT 2023 ini akan menjadi langkah awal yang kokoh dalam mewujudkan pendidikan inklusif dan berkualitas di MAN Bengkayang, serta menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan, pengetahuan, dan kepekaan sosial yang tinggi sesuai dengan tuntutan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *