Sanggau Ledo_Bengkayang. Jum’at (23 Februari 2024) – Memasuki era Kurikulum Merdeka, sebuah langkah progresif terjadi di MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Bengkayang. Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan menyongsong tuntutan zaman, pelaksanaan Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis KKMA menjadi fokus utama. Memimpin pelatihan ini adalah seorang Widyaiswara terkemuka dari Badan Diklat Keagamaan (BDK) Jakarta, Ibu Ika Berdiati.
Pelatihan yang berlangsung selama enam hari ini telah menjadi pusat perhatian bagi para pendidik dan pengelola pendidikan di wilayah Bengkayang. Kurikulum Merdeka diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam proses belajar-mengajar yang lebih adaptif dan relevan dengan kebutuhan peserta didik masa kini.
Ibu Ika Berdiati, yang telah memiliki pengalaman yang luas dalam pengembangan kurikulum di berbagai daerah, memberikan sorotan mendalam tentang esensi dan implementasi Kurikulum Merdeka. Dalam sesi pelatihan, para peserta diajak untuk memahami konsep dasar Kurikulum Merdeka serta menerapkannya secara konkret dalam rencana pembelajaran di MAN Bengkayang.
“Kurikulum Merdeka bukan sekadar perubahan dalam buku teks, namun lebih dari itu, ia menciptakan ekosistem pendidikan yang dinamis, memungkinkan siswa untuk berkembang secara holistik sesuai dengan potensi unik mereka,” ujar Ibu Ika dalam sambutannya.
Para peserta pelatihan, terdiri dari para Guru, Kepala Madrasah, dan Pengawas Pendidikan, tampak antusias dalam mengikuti setiap sesi. Mereka berharap bahwa dengan adanya pelatihan ini, mereka dapat membawa perubahan yang signifikan dalam pendidikan di MAN Bengkayang, menciptakan lingkungan belajar yang lebih merangsang dan inklusif bagi para siswa.
Kepala MAN Bengkayang, Rif’ah, menyambut baik kehadiran Ibu Ika Berdiati dan pelaksanaan pelatihan ini. “Kami sangat berterima kasih atas kesempatan untuk mendapatkan panduan langsung dari pakar seperti Ibu Ika. Kami yakin pelatihan ini akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan menuju Implementasi Kurikulum Merdeka yang sukses di madrasah kami,” ungkapnya.
Dengan semangat yang berkobar-kobar, para pendidik Bengkayang siap mengambil langkah berikutnya dalam mewujudkan visi pendidikan yang lebih inklusif dan progresif, sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka yang mereka anut.