Semarak Hari Kartini di MAN Bengkayang, Tampilkan Keberagaman Budaya dan Kreativitas

Bengkayang — Peringatan Hari Kartini di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bengkayang pada 22 April 2025 berlangsung meriah dan penuh warna. Acara tersebut dimeriahkan dengan lomba tumpeng dan lomba pakaian adat yang melibatkan seluruh siswa dan guru. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenang perjuangan R.A. Kartini dalam memperjuangkan hak perempuan serta merayakan keberagaman budaya Indonesia.

Lomba tumpeng menjadi salah satu acara yang paling dinantikan. Setiap kelas diharuskan untuk menyajikan tumpeng dengan dekorasi yang kreatif dan penuh makna. Selain menunjukkan kreativitas dalam menyusun tumpeng, siswa juga diminta untuk menjelaskan filosofi di balik tumpeng yang mereka buat. “Lomba ini mengajarkan kami tentang pentingnya kerja sama dan kreatifitas dalam memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia,” ungkap salah satu peserta lomba.

Selain tumpeng, lomba pakaian adat juga menambah semarak acara. Siswa-siswi dari berbagai daerah tampil mengenakan pakaian adat dari suku-suku yang ada di Indonesia, mulai dari Bali, Jawa, hingga Dayak. Dengan mengenakan pakaian adat, para peserta tidak hanya memperlihatkan keindahan budaya, tetapi juga menghargai keragaman yang ada di tanah air. “Hari Kartini adalah momen yang tepat untuk mengingatkan kita akan pentingnya kebudayaan lokal dalam kehidupan sehari-hari,” ujar salah satu guru yang turut mendampingi peserta lomba.

Acara ini juga menjadi wadah untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan persatuan di kalangan siswa dan guru. Para peserta lomba tidak hanya berkompetisi, tetapi juga saling belajar dan berbagi pengetahuan mengenai budaya masing-masing. Guru pembimbing acara, Bapak Zaqi Rauf, mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk memperkenalkan nilai-nilai keberagaman dan saling menghargai antar sesama.

Dengan berakhirnya acara, MAN Bengkayang berharap semangat yang ditunjukkan oleh siswa dan guru dalam merayakan Hari Kartini ini bisa terus berlanjut. Peringatan ini bukan hanya sebagai bentuk apresiasi terhadap pahlawan perempuan, tetapi juga sebagai upaya untuk memperkenalkan keberagaman budaya Indonesia dan menjaga semangat kebersamaan di lingkungan madrasah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *