Bengkayang — Setelah resmi membuka agenda Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil ‘Alamin (P5RA), MAN Bengkayang melanjutkan tahapan kegiatan dengan pembentukan kelompok siswa. Proses ini dilaksanakan sebagai langkah awal pelaksanaan proyek berbasis kolaborasi, yang bertujuan mendorong siswa untuk bekerja sama, berkreasi, dan menuangkan ide-ide inspiratif melalui kegiatan nyata.
Pembentukan kelompok dilaksanakan di ruang kelas masing-masing di bawah arahan guru pendamping P5RA. Setiap kelas dibagi menjad 3 kelompok terdiri dari siswa dipilih secara acak namun seimbang, agar mampu saling melengkapi kemampuan dan karakter. Metode ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat gotong royong serta meningkatkan kemampuan komunikasi dan kerjasama antar siswa.
Guru-guru pendamping turut membimbing dan menjelaskan peran serta tanggung jawab setiap anggota kelompok. Selain itu, para siswa juga mulai diberi gambaran tentang tema proyek yang akan dijalankan, seperti kewirausahaan, pelestarian lingkungan, literasi digital, dan nilai-nilai moderasi beragama. Dengan tema yang beragam, diharapkan proyek yang dihasilkan bisa mencerminkan karakter pelajar yang kreatif, peduli, dan berintegritas.
Respon siswa sangat positif terhadap pembentukan kelompok ini. Banyak dari mereka menyatakan antusias untuk mulai menyusun rencana proyek dan membagi tugas bersama anggota tim. Beberapa kelompok bahkan telah berdiskusi menentukan nama tim dan memilih ketua sebagai bentuk tanggung jawab kolektif dalam menjalankan proyek.
Melalui pembentukan kelompok ini, MAN Bengkayang menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan relevan dengan kehidupan nyata. Proyek P5RA tidak hanya menjadi media penguatan karakter, tetapi juga ruang tumbuh bagi siswa untuk mengasah keterampilan abad 21, seperti kolaborasi, kreativitas, dan kepemimpinan.